EPISODE HIDUP SI KATAK - HAPPY BIRTHDAY

23 tahun hidup di dunia, gue masih enjoy dengan skenario hidup yang telah diberikan. Alhamdulillah. Mau kemana lagi lo ? (I am asking to myself), sudahkah saatnya lo menambah partner buat mewujudkan visi lo? #eh membuat skenario lain dalam hidup lo yang mungkin saat ini masih stuck di syang terakhir #ehlagi. Dear Allah, I am just curious about you plan about him who You chose for me and I am guessing about :" hahaha. Oke enough, today I won't talking about that. Lets move to all this story! IT IS ABOUT ME.

Yap, itu menjadi masalah terbesar! Kebanyakan orang akan berpikir bahwa gue pendiam. Aslinya sih sebenernya banyak omong dan mungkin bisa nyebelin kalau ngomong. That's why gue lebih suka diem dan memendam apa yang harusnya gue omongin. Cuma kepikiran kalau nanti itu diomongin bakal nyinggung perasaan orang lain atau tidak, tepat atau tidak, and too many things that I think. Honestly, that's annoying for me. Jadi, maaf bagi yang merasa gue kurang responsive jadi orang karena gue terlalu banyak memikirikan apa yang sedang, akan, dan yang telah gue lakukan. Let me fix that one! would you help me?

Gue yakin beberapa juga berpikir gue orang yang lebih suka menyendiri dibanding berinteraksi dengan orang lain. Jawabannya akan ya untuk beberapa orang yang tidak gue kenal dengan baik, terlebih lagi baru dikenal. Why? Ya karena seperti poin sebelumnya, gue menghindari memberikan kesan buruk bagi si orang yang gak gue kenal. Sebaliknya gue akan sangat nyaman dengan mereka yang telah gue kenal baik. Maka dibalik itu semua, gue aslinya gak bisa pergi kemana-mana sendiri karena biasanya selalu tanya mereka-mereka yang deket sama gue untuk menemani gue. Beberapa kejadian pernah gak ada yang bisa nemenin karena mereka pada punya kegiatan masing-masing. Gue? bisa aja gak jadi pergi dan emosi sendiri (baper istilahnya), tapi sekarang gue mencoba untuk gak bergantung sama orang jadi yaa kalau pergi gak punya temen, ya udah mau gimana lagi ya? haha.

Gue emang jarang banget dan susah terbuka sama orang lain, mungkin bahkan orang yang udah mengenal gue juga pasti belum tentu paham benar gimana gue. Gara-gara gue mungkin terlihat kalem, pasti banyak yang berpikiran gue anak yang nurut, gak neko-neko dan semacamnya. Jawabannya yang jelas siih ada beberapa di paragraf sebelumnya. Gue yang selalu overthink at many things alias susah diatur sebenearnya. Jelas gue punya pemikiran sendiri terhadap sesuatu dan parahnya lagi gue batu banget kalau disaranin akan sesuatu. Jadi salah besar gue anaknya super nurut, jadi tolong siapapun carilah trik supaya gue bisa menjadi penurut dengan memberikan alasan yang logis ketika tidak setuju dengan pemikiran gue, hahaahha.

Di hampir setengah abad umur gue kurang 2 tahun, gue pun menyadari gue belum bisa jadi anak yang baik buat orang tua gue atau ya keluarga gue - ini terlalu banyak yang dinginin karena menyadari waktu gue lumayan sempit untuk itu semua dan sejujurnya gue bingung mencapainya satu persatu seperti apa caranya, it is too mess, belum bisa jadi kakak yang baik buat adik-adik gue tapi yang satu ini karena mereka susah banget untuk dijangkau dan didekati atau mungkin guenya yang kurang usaha - ya intinya masih terlalu jauh untuk dibilang sebagai kakak yang baik, belum bisa jadi teman yang baik karena masih kurang care dengan mereka yang sudah care dengan gue dan terlalu sering egois dengan segala hal yang kita lakukan bersama, belum bisa bermanfaat untuk sekeliling gue karena "sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk sesamanya" tapi sampai sekarang apakah manfaat gue untuk orang lain?

Dari semua hal yang ada di diri gue, ada satu hal yang paling gue benci dan musuh terbesar gue sampai saat ini, di hidup ini, yaitu ke-overthink-an gue terhadap apapun dalam hidup ini. Seriously, I can't describe it well, like right now on writing, I wanna share all the things but it is too many to be shared and I don't know how to share all my thoughts well. Gue akui, gue terlalu pandai menyembunyikan perasaan kesel, sedih, bahkan lagi gak suka sama sesuatu. Mungkin normalnya itu akan keliatan pada saat terjadi tapi sesudahnya mungkin gue akan terlihat biasa saja atu sebenernya hal tersebut akan terus mengganggu pikiran gue bahkan terbesarnya bisa mengubah skenario hidup gue, tapi gak keliatan aja sama orang-orang di sekitar. And that's why gue merasa masih terlalu labil atas semua cita-cita dan tujuan hidup gue. Parahnya lagi gue paling gak bisa share semua itu ke orang lain atau ke orang terdekat gue bahkan karena merasa gak bisa menyampaikan perasaan yang gue rasakan saat itu dengan baik sehingga gue merasa gak mendapatkan feedback yang sesuai dengan yang gue mau. Sekaligus gue paling gak mau share sesuatu yang sedih atau hal yang sebenernya masalah dalam hidup gue ke orang terdekat, like I just want to seems be happy in front of them. Tapi justru sebaliknya, kadang gue merasa hidup terelalu berat karena terlalu banyak yang gue pikirin dan sesebal itu menyadari banyak hal yang mungkin diantaranya gak begitu penting tapi gue pikirin sampai segitunya.

Gue merasa di usia yang terbilang dewasa tapi gue pribadi masih belum cukup dewasa untuk menghadapi setiap masalah yang satu persatu muncul. Sangat masih perlu banyak advices dari banyak orang supaya semua masalah bisa gue selesaikan satu persatu. Sayangnya gue lebih memilih untuk menjauh dari masalah tersebut karena sejujurnya gue merasa gak akan mampu untuk menyelesaikannya. Tapi justru masalah itu akan tetap ada walaupun lo menjauh, ibaratnya kayak masalah ini udah memiliki yang empunya, jadi kemanapun lo pergi dan sejauh apapun lo menjauh, di akan tetap jadi masalah lo sampai lo bisa menyelesaikannya. Anyway, Happy Birthday!

Comments

Popular Posts