NASI UDUK, THE MEANING BEHIND


Bangun pagi dan terdengar suara-suara halus seperti ada aktivitas di dapur. Siapa lagi kalau bukan nyokap, si mama? Sepertinya sedang masak besar karena dari dalam kamar udah kedengeran pergerakan di dapur cukup intens.

“Oh, this is weekend. I wanna get more sleep, just 10 minutes more, please!”

courtesy: google.com
Haha taunya 1 – 2 jam kemudian, itu yang gue lakukan setelah kebangun dan walaupun gue mendengar nyokap lagi masak, I am sorry ma. Later, setelah benar-benar bangun mulai tercium bau-bau santan yang dikukus. Nasi uduk.  Mama sedang masak nasi uduk berarti hari ini ada seseorang di rumah yang sedang merayakan sebuah hari besar, entah ulang tahun, anniversary, atau tanda syukur lainnya.

Sudah menjadi kebiasaan di rumah, sepertinya. Setiap tanggal penting mama akan masak nasi uduk untuk sekeluarga, bukan kue bolu, tart, atau kue-kue lainnya. Gue pikir-pikir lagi, nasi uduk jadi istimewa kehadirannya, sometimes but real dia memberikan sebuah tanda bahagia. Sederhana memang, bahkan sejujurnya pun ketika dirumah ada nasi uduk, kita sekeluarga termasuk gue makan  layaknya mama masak routine. Hanya saja ketika gue sedang tidak dirumah dan disuguhi nasi uduk langsung teringat nasi uduk mama dan seketika feel –nya seperti sedang ulang tahun atau yang lainnya. Padahal makannya gak di rumah, even rasanya aja gak sama.

Nasi uduk yang mama masak gak banyak ‘perintilan’ atau lauk pauk. Nasi uduk yang menjadi bintangnya ditambah ‘ungkep’ ayam untuk digoreng, lainnya ada semur tahu dan telur untuk si papa yang gak suka ayam goreng. Penambah cita rasa biasanya ada telur dadar yang dipotong kecil-kecil, bawang goreng, potongan timun, dan tentunya sambal kacang yang gak ada pedes-pedesnya sih rasanya cuma gue tetep akan merasa kehilangan kalau gak ada sambal kacang ini, haha. Dimakannya lebih enak lagi pakai kerupung bawang, itu loh yang kerupuk warna-warni pinggirnya, atau kadang mama juga goreng ‘emping’. Kalau gue sih lebih suka pakai ‘emping’. Lebih enak!

Karena hari spesial dan mama juga udah heboh masak nasi uduk dari pagi, kita sekeluarga akan makan nasi uduk seharian, I mean sehari 3x. Berhubung jarang dan spesial, entah kenapa gue pribadi jadi gak masalah makan nasi uduk sehari 3x, untuk sarapan, lunch, dan makan malam bahkan kalau mama masak banyak bisa sampai besoknya sarapan lagi, haha. Itu baru namanya hari yang spesial karena berasa banget kan spesialnya setiap kita menyuap sesendok nasi uduk ke mulut, diperbesar menjadi sepiring, ditambah makannya setiap 4 atau 5 jam sekali. Ibaratnya, rasa spesial di hari itu gak akan habis-habis lewat nasi uduk ini. So, will be Nasi Uduk there at my birthday? Will see ….

Comments

Popular Posts