Hafalan Shalat Delisa
Finally, I have watched "Hafalan Shalat Delisa" the movie. after I read a novel. ありがとう ね、 私 わ ともだち と シネマ で いきました から。 I was crying while I watched the film like when I read the novel. To all who don't watch this film, you must watch this film as soon as possible.
Film atau novel ini menceritakan tentang kisah seorang anak kecil yang sedang menghapal bacaan shalatnya, bernama Delisa. Delisa akan diberikan hadiah oleh uminya apabila berhsil menghapal bacaan shalatnya. Namun, pagi, 26 Desember 2004, tsunami datang dan memisahkan Delisa dengan umi dan kakaknya dan hanya tinggal abinya yang baru saja pulang dari tempatnya bekerja. Delisa kehilangan sebelah kakinya. Namun, Delisa tidak kesepian seperti yang dibayangkannya. Delisa memiliki banyak teman, yaitu dari sukarelawan yang datang ke Aceh dari luar negeri, Adam Smith yang merupakan seorang tentara dari Amerika dan Suster Shopie. Delisa terus berusaha menghapal walaupun sulit. Pada akhirnya, Delisa berhasil menghapal. Delisa tidak ingin hadiah, Delisa hanya ingin bisa shalat dengan benar dan kemudian mendoakan kakak-kakaknya dan juga uminya yang telah meninggalkannya.
I started to cry when Delisa said something to her mother, that is:
Film atau novel ini menceritakan tentang kisah seorang anak kecil yang sedang menghapal bacaan shalatnya, bernama Delisa. Delisa akan diberikan hadiah oleh uminya apabila berhsil menghapal bacaan shalatnya. Namun, pagi, 26 Desember 2004, tsunami datang dan memisahkan Delisa dengan umi dan kakaknya dan hanya tinggal abinya yang baru saja pulang dari tempatnya bekerja. Delisa kehilangan sebelah kakinya. Namun, Delisa tidak kesepian seperti yang dibayangkannya. Delisa memiliki banyak teman, yaitu dari sukarelawan yang datang ke Aceh dari luar negeri, Adam Smith yang merupakan seorang tentara dari Amerika dan Suster Shopie. Delisa terus berusaha menghapal walaupun sulit. Pada akhirnya, Delisa berhasil menghapal. Delisa tidak ingin hadiah, Delisa hanya ingin bisa shalat dengan benar dan kemudian mendoakan kakak-kakaknya dan juga uminya yang telah meninggalkannya.
I started to cry when Delisa said something to her mother, that is:
"Delisa sayang umi karena Allah"
Comments
Post a Comment