I.K.H.L.A.S
Tiba-tiba terlintas dipikiran mengenai 'IKHLAS'. Mungkin hal itu terlintas ketika terpikirkan mengenai beberapa novel saya yang akhirnya hilang di tangan orang lain, padahal saya sudah berniat untuk 'mememorikan' novel-novel tersebut, hingga pada suatu saat cerita dan pesan dari novel tersebut masih bisa saya baca waktu-waktu berikutnya. Namun, kenyataannya beberapa novel saya malah hilang ketika dipinjam beberapa orang. Pada akhirnya muncul, "kenapa gak minta gantiin sama orang yang minjem?", tapi di sisi lain saya pun kurang nyaman untuk melakukan hal tersebut kepada orang lain .. Ya akhirnya saya hanya memendam perasaan kesal (dan kawan-kawannya) di dalam hati, mungkin bagian "lebay"nya ketika perasaan itu sudah menggunung .. Akhirnya akan dimuntahkan dengan nangis atau seharian jadi bad mood. Imbasnya bisa ke orang lain kalau begitu ....
"Kenapa gak ikhlasin aja sih syi? Mungkin belom rejekinya. Allah sudah mengatur kalo novel yang raib itu bukan milik saya sesungguhnya. Tapi emang milik orang lain dan beberapa waktu sebelumnya dititipin ke saya" .... Pikiran itu juga mendebatkan pikiran pertama tadi. Tapi ya itui tadi, rasanya susah. Mungkin ketika akhirnya mulut membantu untuk mengatakan "YA UDA DIIKHLASIN AJA DEH", tetep aja terkadang mulut juga membatah "TAPI..."
Berkejolak sendiri, berusaha untuk ikhlas tapi masih sedih ketika kehilangan ...
Ternyata ikhlas itu emang gak mudah. Setiap manusia pasti berusaha untuk ikhlas dari apa yang sudah bukan menjadi milik kita, tapi terkadang ada secuil perasaan 'aneh' kalau saya bilang. Tiba-tiba menyeruak menyelimuti seluruh perasaan dan bahkan mengalahkan keikhlasan itu. Akhirnya yang terjadi kembali sedih dan mempersalahkan takdir ....
Saya pribadi juga masih terus belajar. Belajar menjadi pribadi yang tidak egois, yang hanya memikirkan masalah diri sendiri (keasyikan diri sendiri) sampai akhirnya tidak sadar bahwa apa yang kita miliki sesungguhnya adalah titipan. Takdir terus berjalan, semoga kita selalu siap ketika takdir itu datang tiba-tiba, ikhlas~~
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
"Kenapa gak ikhlasin aja sih syi? Mungkin belom rejekinya. Allah sudah mengatur kalo novel yang raib itu bukan milik saya sesungguhnya. Tapi emang milik orang lain dan beberapa waktu sebelumnya dititipin ke saya" .... Pikiran itu juga mendebatkan pikiran pertama tadi. Tapi ya itui tadi, rasanya susah. Mungkin ketika akhirnya mulut membantu untuk mengatakan "YA UDA DIIKHLASIN AJA DEH", tetep aja terkadang mulut juga membatah "TAPI..."
Berkejolak sendiri, berusaha untuk ikhlas tapi masih sedih ketika kehilangan ...
Ternyata ikhlas itu emang gak mudah. Setiap manusia pasti berusaha untuk ikhlas dari apa yang sudah bukan menjadi milik kita, tapi terkadang ada secuil perasaan 'aneh' kalau saya bilang. Tiba-tiba menyeruak menyelimuti seluruh perasaan dan bahkan mengalahkan keikhlasan itu. Akhirnya yang terjadi kembali sedih dan mempersalahkan takdir ....
Saya pribadi juga masih terus belajar. Belajar menjadi pribadi yang tidak egois, yang hanya memikirkan masalah diri sendiri (keasyikan diri sendiri) sampai akhirnya tidak sadar bahwa apa yang kita miliki sesungguhnya adalah titipan. Takdir terus berjalan, semoga kita selalu siap ketika takdir itu datang tiba-tiba, ikhlas~~
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Comments
Post a Comment