TERLEMPAR KEMBALI
Pernah dengar kalau setiap orang punya gaya belajar/memahami sesuatu dengan berbeda-beda? Yap, ada beberapa cara belajar dalam ilmu psikologi,. Setiap orang punya kecenderungan atas suatu gaya tertentu, beberapa diantaranya Visual Learners yaitu orang-orang ini akan cenderung belajar/memahami sesuatu dengan bukti yang terlihat baru dapat memahaminya atau dengan kata lain dapat dengan mudah paham dengan suatu yang bentuknya visual, misalnya dengan cara menonton, melihat gambar, dan bahkan beberapa diantaranya sangat suka mentranformasikan sesuatu menjadi sebuah diagram untuk memudahkan agar dimengerti (sebut saja itu gue salah satunya, haha). Beberapa diantaranya adalah Auditoy Learners karena mereka lebih cepat paham dan mengerti dengan cara mendengarkan atas sesuatu, sebut saja kelompok ini akan cenderung lebih cepat mengingat dengan mendengarkan pidato seseorang, atau penjelasan guru saat di depan kelas, beberapa diantaranya biasanya punya kebiasaan merekam pembicaraan guru atau motivator, ect untuk didengarkan lagi. Kemudian, beberapa diantaranya Kinesthetic Learners karena kelompok ini mewajibkan untuk menyentuh sesuatu sebagai bukti/tanda atas suatu judul pembelajaran tertentu, semisal ketika teori newton yang apel jatuh, mereka sangat bisa dipastikan akan sangat mudah mengingat jika pada saat itu ada apel yang dipegang.
Gue menyadari bahwa setiap dan banyak momen dalam hidup yang harus dipahami, gue meggunakan kombinasi dari ketiga gaya belajar tersebut, namun visual sepertinya tetap menjadi idola bagi diri gue. why? Yes, setelah menjalani kuliah arsitektur dan dikenalkan dengan istilah diagram yang digunakan untuk mengkomunikasikan sesuatu atau yang lebih mudah diketahui oleh pembaca yang orang awam, yaitu gambar kerja. Ya kalian gue anggap pernah liat lah gambar kerja gimana? Gambar kerja merupakan salah satu bentuk diagram yang digunakan untuk mengkomunikasikan sebuah desain. Jadi gak salah lagi, dulu pas gue SMA di MAN IC gue seringkali menggambar atau menranformasikan penjelasan guru gue yang lagi menjelaskan di depan kelas menjadi sebuah diagram. Jangan pikirkan itu seperti gambar kerja rumah atau gedung yang arsitek buat ya, lebih ke diagram simple antara sebuah kata diberi panah ke kata lainnya, dengan setiap kata atau kalimat yang punya bentuk atau warna yang berbeda-beda untuk menekankan atas sebuah ide yang ingin gue pribadi inget atau digarisbawahi sama sang guru. kapan-kapan (next post) gue akan share, bisa dibilang setelah disadari selama hampir 6 tahunan, kejadian gue gambar-gambar dikelas itu, terus gue ditegur dan jadinya semua orang disuruh bikin diagram kayak gue jadi hal yang kalau gue inget-inget ..... (if you want it)
Sebenernya inti dari tulisan ini bukan menjelaskan cara belajar gue karena lihat dong foto di atas/awal dan judul postingan ini yang sebenernya ingin memberikan reaksi atas postingan yang di buat oleh salah satu guru gue di MAN IC, Pak Away. Tapi sebelumnya gue (sepertinya) harus menjelaskan kenapa dengan gaya "visual learners" tersebut gue akhirnya memutuskan dengan apa yang diunggah oleh Pak Away, ditulis sesuatu karena mengingatkan akan suatu hal.
Ya, gue tipe orang yang cukup sering terbawa kembali atau istilahnya #throwback ke masa di mana gue juga mengalami suatu hal pada saat itu dengan kejadian yang sama. Entah kejadiannya gue alami sendiri, sebelumnya atau bahkan sesudahnya. Contohnya apa yang terjadi hari ini, tiba-tiba lihat Pak Away post foto tentang hari ini yang sedang open house di IC Angkata 23 (udah banyak yaa, gue angkatan 15). Gue pribadi langsung teringat momen-momen dimana gue berada di posisi yang sama, perasaan excited saat ketemu orang tua setelah sebulan gak ketemu sama orang tua. Sebenernya agak lebay sih karena sebulan gak ketemu, terus nyokap gue nangis pas ketemu gue (terus sejujurnya gue juyga ikutan terharu, tapi gak sampe nangis #gengsi haha). Tapi gue jadi teringat bahwa ya bisa dibilang itu wajar karena ini mungkin pertama kalinya buat gue dan kedua orang tua gue "taro" anaknya di sebuah tempat dimana tempat tersebut beneran baru dan bahkan mereka juga gak tau seperti apa, begitupun gue. Karena gak seperti kebanyakan siswa lain yang sempat survey dan liat-liat kondis sekolah sebelum masuk atau mungkin mengadakan semacam "farewell" sebelum berangkat ke IC, gue adalah salah satu orang yang berangkat tanpa clue kesana. Ceritanya panjang, tapi singkatnya karena gue tiba-tiba jadi siswa IC setelah seminggu sekolah di salah satu SMA negeri di Jakarta.
Saat sampai hari itu di IC, gue pun sudah gak sempat say goodbye dan berlama-lama sama keluarga karena langsung mengikuti segala aktivitas yang saat itu bener-bener gak gue pahami juga. Maka, momen open house seperti beberapa foto yang di post oleh Pak Away menjadi momen-momen yang menyenangkan karena mungkin kedua orang tua gue pun bisa tenang karena tahu pasti anaknya akan hidup di tempat seperti apa selama 3 tahun ke depan.
Because I am a visual learner, I exactly know the feeling. I feel the hype through the photos, then I was throwing back to the moment(s). Moreover, I could remember what that time it was when I was meeting my family in front of B building (building with classes inside), was seeing my mother touched my face with tearing all over her face, haha. Then we walked among many peoples that hugged each other and I showed them about the place that I would live here for 3 years later...
Nuhun Pak Away, setiap postingannya tentang kegiatan di IC selalu call the memories back :)
Comments
Post a Comment