KEMEWAHAN YANG SEMPURNA

 
Begitu doa yang mereka panjatkan saat gue hadir di dunia ini. Dengan segala kerumitan kehidupan dunia, yang gue paham lewat nama ini mereka berdoa agar gue selalu punya cara terbaik menjalani hidup, sesempurna dan selapang-lapangnya nikmat yang diberikan oleh Tuhan. Pun, gue punya keinginan kuat untuk mengusahakan yang terbaik dalam setiap langkah yang gue ambil. Pada akhirnya kenikmatan/kemewahan itu sempurna didapatkan. Sayangnya, ada beberapa waktu dimana jalan itu terasa tak sempurna hingga rasanya gue ingin mempertanyakannya. Namun, belum sampai pertanyaan itu terucap, gue merasa diingatkan tentang yang telah diberi adalah sesungguhnya kemewahan itu dan sempurna tanpa harus banyak dipertanyakan. Gue memahami bahwa nama adalah sesungguhnya doa dan pengiring setiap langkah dalam hidup.

Di hari itu, ada dua manusia yang memanjatkan doa kepada sang pencipta. Syukur bahwa kedatangan anak ini adalah kemewahan yang sempurna bagi mereka. Maka mereka pun berdoa agar Tuhan jadikan perjalanan hidupnya juga seperti namanya, dikelilingi kemewahan/kebaikan-kebaikan yang menyempurnakan hidupnya. Hidupnya akan nyaman bukan karena kelimpahan nikmat yang berlebih, namun setiap detik dalam hidupnya nikmat untuk dijalani. Setiap proses mampu untuk dilewati dengan baik dan bertanggung jawab penuh. Sungguh gue yakin, dua orang ini tanpa khawatir mengawal anak ini manapaki setiap tangga kehidupan. Bukankah sebuah kemewahan yang sempurna buat mereka.

Ada rasa tenang ketika menjalani hari-hari, bahwa setiap detik dalam perjalanan ini benar-benar yang terbaik. Gue merasa ada bubble yang senantiasa melindungi gue dari hal-hal buruk atau sekadar menahan waktu agar datang sebuah kesempatan yang tepat. Bukankah pernah itu terjadi? Sebuah keajaiban yang datang sehingga gue merasakan berada dilingkungan terbaik selama sekolah. Bahkan yang terjadi adalah sebuah 'revisi' dari Tuhan, dimana setelah seminggu sekolah di sekolah lain, lalu Tuhan berkata bahwa "Saya tahu tempat yang lebih sempurna untuk hidupmu, dan kamu akan bisa bandingkan setelah kesempatan singkat itu", dan maka terjadilah. Bahwa gue terpilih untuk dilindungi, sesempurnanya sebuah perlindungan untuk menjadi manusia yang lebih baik.

Ketika ingin jauh, tetapi pada akhirnya garis gue adalah dekat dengan rumah. Bukankah semua tugas arsitektur itu sangat nyaman dikerjakan di rumah, sehingga gue lebih fokus menyelesaikannya tanpa merasa sendiri. Bukankah itu sebuah kemewahan yang sempurna yang kamu dapatkan sesuai dengan nama yang mereka berikan. Rasanya tak terungkap dengan kata-kata.

Kini, gue yakin bahwa segala daya usaha yang gue berikan akan membukakan pintu yang terbaik. Ada saja yang akan mengarahkan gue ke arah yang seharusnya, dengan atau tanpa gue sadari. Gue selalu ada dalam lingkupan kesempurnaan dan kebaikan/kemewahan yang disematkan dalam nama yang menjadi doa dalam setiap hembusan nafas. Maka sebaiknya gue percayakan hal itu kepada Yang Maha Sempurna, Yang Maha Baik, Yang Maha Mewah.

Comments

Post a Comment

Popular Posts