WALAUPUN
... walaupun tlah ku tutup mata hati, begitu pun telingaku ...
... namun bila dikala cinta memanggilmu dengarlah ini ...
Malam itu perbincangan dimulai dari A hingga Z, banyak hal. Banyak sisi lain yang baru diketahui dan bukan suatu hal yang diekspektasikan sebelumnya. Tapi justru karena hal itu, hari berikutnya muncul banyak ekspektasi. Benar kata orang bahwa kita tidak seharusnya menaruh ekspektasi, atau dengan kata lain jangan jadikan ekspektasi adalah sebuah goal yang harus dicapai. Ekspektasi hanyalah ekspektasi. Hingga detik ini, malam itu rasanya berbeda dan berarti banyak. Emosi yang tak biasa bermunculan mengiringi hari-hari berikutnya. Singkatnya adalah aneh untuk dialami jika sebelum-sebelumnya tidak pernah merasakannya.
Saat itu lebih banyak mendengar, maklum karena tidak biasa. Namun sebaliknya dekat-dekat sekarang ingin rasanya lebih banyak bercerita. Ingin sekali menyampaikan bahwa giliran yang sama untuk mendengarkan bagaimana pendapatmu tentang ini, harus bagaimanakah, dan mari berakting, itukan yang dilakukan waktu itu. Dipikir-pikir kenapa kau mau bertanya dan mendengarkan. Bolehkah sebaliknya?
... wanita mana yang sanggup hidup sendiri di dunia ini ...
Hey ..
Banyak rasa yang tak terbendung akhir-akhir ini. Waktu itu tak tersampaikan karena tak mampu menutupi ketidakpercayaan diri ini. Ini tentang sebuah penantian yang akhirnya datang. Penantian yang tidak boleh terburu-buru untuk mengambil keputusan. Lalu tentang banyak ketakutan-ketakutan lain tentang hidup yang baru. Butuh cerita santai tentang bagaimana kemudian menjalani kehidupan sehari-hari supaya tidak lupa untuk tidur sebelum jam 12 malam karena hari ini kesibukan ditemani dengan kantuk yang luar biasa. Bukan apa-apa, hanya khawatir. Bagaimana dengan harimu?
Sudah diputuskan ...
Rasanya seperti ini seharusnya. Tentunya logika yang menghadirkan rasa. Berharap benar-benar bisa mendengar suara tapi tidak apa. Mereka bilang akan ada waktunya, realistis saja. Sungguh benci kata-kata ini tapi mereka sering bilang sendiri lebih baik. Terserah saja! Yakin adanya suaramu akan lebih baik. Menunggu jawab, apakah kau masih ada disana?
Comments
Post a Comment