KITA MELANGKAH DI JALAN YANG TEPAT
Pada akhirnya gue percaya bahwa hidup itu adalah manifestasi dari pikiran kita sendiri. Sungguh hari ini dibuat banyak menyimpulkan sesuatu, tentang keinginan “memiliki” dan “mencapai” sesuatu yang ternyata dengan arah jalan berbeda, namun ternyata sampai juga di posisi punya definisi yang sama. Kita semua berproses dan ini tentang seberapa banyak kita ingin belajar dan menaruh kepercayaan atas kemampuan serta keinginan kita sendiri.
Ah, tujuh! Angka itu memang punya makna yang spesial. Kok, gue baru menyadari ya!
Tepat tujuh tahun lalu, ada seorang manusia ambisius yang haus untuk belajar hal baru. Gue sadar banyak orang meragukan apa yang saat ini gue lakukan, serta berat buat mama papa melepas anak perempuannya diperantauan. Tapi tepat tujuh tahun lalu, gue hanya ingin membuktikan bahwa ada seorang anak yang mampu untuk jadi pemimpin di masa depan, serta memiliki apa yang selama ini menjadi idealismenya. Banyak yang bertanya kenapa? Tapi saat itu gue hanya bisa menjawab, “gue mau berdiri sendiri sih rencananya nanti”, tanpa disertai rentang waktu yang jelas. Mengenai waktu, gue gak pernah mempertanyakan tapi yang gue sadari saat ini, gue membiarkan waktu menilai kesiapan gue. Gue hanya fokus belajar dan menunjukkan diri, mengoreksi diri yang kurang tepat, serta membenahi segala ketidakpercayaan diri. Gue yakin bahwa gue mampu!
Apa memang kita butuh untuk mengucapkan segala apa yang kita usahakan agar Tuhan memudahkan semuanya?
Gue sedikit lega dengan apa yang telah diusahakan satu tahun belakangan. Iya, banyak perubahan besar yang terjadi! Lalu tepat sebulan lagi dimana gue harus memasuki masa transisi, semua ini selesai sesuai dengan apa yang diharapkan. Bukan kesempurnaan hanya apa yang diekspektasikan sesuai dengan apa yang sedang direncanakan. Hari ini akhirnya sempat untuk mengungkapkan segala kegelisahan serta banyak terbuka segala pintu-pintu emosi yang akhir-akhir ini sedang tak mudah untuk dimengerti. Semoga pertanda baik ya.
Maka renungan malam ini mengarahkan gue dengan kesimpulan bahwa ternyata rencana itu berjalan menuju tujuannya. Kok bisa? Inikah buah kesabaran dan kegigihan untuk selalu “percaya” akan segala hal yang baik akan terjadi untuk kita, meskipun jalan yang kita lewati adalah “angin ribut”.
Beberapa bulan kedepan dan bahkan dua tahun berikutnya, kita mungkin akan diliputi kabut tak menentu tapi lagi-lagi gue belajar bahwa kita hanya butuh percaya dengan kemampuan kita, serta tangan yang mengarahkan ke jalan-jalan yang tidak menjadi pilihan. Ini yang selalu gue manifestasikan bahwa gue berjalan dijalan yang tepat! No way back! Cukup terus berjalan sebaik-baiknya maka kita akan sampai diwaktu yang tepat.
Gue gak sabar dengan segala ketidaktentuan rencana-rencana kita dikedepannya! Gak sabar dengan waktu-waktu dimana kita harus beradaptasi dan belajar hal-hal lain yang menyenangkan serta menguras emosi disaat yang bersamaan.
Kita melangkah di jalan yang tepat.
Comments
Post a Comment